cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JFA (Jurnal Fisika dan Aplikasinya)
ISSN : 1858036X     EISSN : 24604682     DOI : -
Core Subject : Science,
JFA (Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Abbreviation: J.Fis. dan Apl.) hanya menerbitkan artikel penelitian asli serta mengulas artikel tentang topik seputar bidang fisika (fisika teori, material, optik, instrumentasi, geofisika) dan aplikasinya. Naskah yang dikirimkan ke JFA belum pernah diterbitkan ditempat lain serta tidak dalam proses pertimbangan untuk diterbitkan ditempat lain, dalam bahasa apapun. Studi teoritis, eksperimental, dan praktis sama-sama didorong, seperti juga artikel interdisipliner dan yang timbul dari penelitian dan kolaborasi industri.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2011)" : 8 Documents clear
Analisis Mikrostruktur thin film ZnO pada Si dan thin film ZnO pada Cu Hidayah, Affi Nur; Suliyanti, Maria Margaretha
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.234 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.901

Abstract

Telah dilakukan analisa mikrostruktur dari thin film ZnO pada substrat Si dan Cu. thin film dibentuk dengan menggunakan teknik berbasis laser yang dikenal dengan Pulsed Laser Deposition (PLD). Laser yang digunakan dalam pembentukan thin film adalah laser Nd-YAG pulsa dengan panjang gelombang 532 nm, energi 75 mJ dan frekuensi 10 Hz. Substrat (Si dan Cu) dan sampel (pelet ZnO) diletakkan pada ruang vakum pada tekanan 5 Torr, dengan iradiasi laser selama 5 menit (3000 shoots). thin film yang dihasilkan berbentuk lapisan-lapisan seperti pelangi dengan bagian tengah berwarna putih. thin film kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan SEMEDX pada tiga titik yang berbeda yaitu titik tengah, titik kiri dan titik kanan. Hasil SEM menunjukkan bahwa thin film mempunyai lapisan ZnO tidak merata. Hasil lapisan menunjukkan lapisan paling banyak dibagian tengah yang berwarna putih dibandingkan di bagian kiri dan kanan . Dimana prosentase massa Si dibagian tengah 0%, Zn (31,33%) dan massa O (20,56%). Sedangkan prosentase massa Si dibagian kiri (82,1%) lebih besar dibandingkan massa Zn (3,81%) dan massa O (8,6%). Dan pada titik kanan komposisi Si juga lebih besar dengan massa (83,26%) dibandingkan Zn (3,55%) dan massa O (8,38%). Hal yang sama juga ditunjukkan padalapisan ZnO pada substrat Cu. Dimana prosentase massa Cu dibagian tengah lebih kecil (5,39%) dibandingkan prosentase massa Zn (40,66%) dan massa O (16,66%). Sedangkan pada titik kiri prosentase massa Cu lebih besar (91,43%) dibandingkan massa Zn (1,8%) dan massa O (3,81%). Dan pada titik kanan massa Cu memilki prosentase lebih besar (81,59%) dibandingkan massa Zn (2,61%) dan massa O (4,82%).
Rancang Bangun Sistem Sensor Serat Optik untuk mengukur Ketinggian Cairan secara Kontinyu Achul Mukmin; Agus Rubiyanto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.763 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.904

Abstract

Telah dilakukan eksperimen rancang bangun sistem sensor serat optik untuk mengukur ketinggian (Level) cairan secara kontinyu, memanfaatkan perubahan intensitas cahaya akibat perubahan indeks bias air dan udara yang terdeteksi pada ujung serat optik. Eksperimen menggunakan metode sederhana terdiri dari rangkaian pemancar berupa LED infra merah (880 nm). Serat optik moda jamak step indek dari bahan PPMA (Polymethyl Metacrylate), rangkaian penerima berupa fotodioda (OPT 101), multimeter digital dan PC. Jaket serat optik dikupas sepanjang 180 cm dan dibersihkan menggunakan larutan aseton, selanjutnya digunakan sebagai probe sensor berbentuk U dengan diameter lengkungan 28 cm. Data hasil eksperimen berupa grafik dan database dalam excel, menunjukkan performansi sensor mampu mendeteksi perubahan ketinggian dengan jangkauan 800 mm, daerah kerja sensor 80-490 mm, sensitivitas 1,5 μV/mm dan resolusi perubahan ketinggian setiap kenaikan 6 mm.
Studi Karakteristik I-V Sel Surya p-i-n Silikon Amorf Terhidrogenasi (a-Si:H) Suprianto Suprianto; Eddy Yahya; Darminto Darminto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.419 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.905

Abstract

Telah dideposisi lapisan tipis silikon amorf terhidrogenasi dengan tehnik Plasma Enhanced Chemical Vapor deposition (PECVD) dengan daya RF sebesar 5 watt. Selanjutnya lapisan a-Si:H yang terbentuk diaplikasikan sebagai lapisan-i divais sel surya p-i-n. Hasil pengukuran karakteristik I-V dibawah penyinaran 24,7 mW/cm2 pada luas 1 cm2 menunjukkan nilai VOC dan ISC masing-masing 0,568 volt dan 2,71 mA/cm2. Sedangkanpada luas 0,25 cm2 diperoleh nilai VOC dan ISC masing-masing 0,449 volt dan 6,58 mA/cm2 dengan effisiensi 5,31%.
Pencahayaan dalam Ruang Tertutup menggunakan Solar Illumination Suyatno Suyatno; Gatut Yudoyono; Isa Albanna
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.566 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.906

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang perancangan pencahayaan alami dalam ruang tertutup dengan menggunakan solar illumination. Dalam solar illumination terdapat dua sistem, yaitu sistem optika geometri untuk pemanduan cahaya dan sistem solar tracker untuk optimalisasi pelacakan arah sumber cahaya. Mekanisme pemanduan cahaya adalah dengan mengumpulkan cahaya menjadi berkas titik oleh panel solar concentrator yang kemudian dipandu menggunakan fiber optik untuk didistribusikan ke ruangan. Berdasarkan hasil penelitian,diperoleh data bahwa efisiensi sistem solar illumination adalah 12,00%, sehingga dapat memberikan wacana tentang pemanfaatan energi matahari tidak terbatas hanya pada tinjauan termal dan listrik (solar cell). Energi matahari dapat dimanfaatkan dalam bidang pencahayaan yang sehat dan hemat energi pada ruang tertutup.
Sintesis Silika Berbasis Pasir Alam Bancar menggunakan Metode Kopresipitasi Surahmat Hadi; Munasir Munasir; Triwikantoro Triwikantoro
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.683 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.902

Abstract

Telah berhasil disintesis silika amorf dan kristal dengan metode kopresipitasi dari bahan pasir alam Bancar. Pasir direaksikan dengan NaOH 5M, 6M, 7M. Larutan disaring kemudian dititrasi dengan HCl 2 M sampai pH akhir mendekati 7-8, 5-4, 1-2. Hasil sintesis di panaskan pada suhu 80◦ selama 4 jam. Karakterisasi hasil sintesis menggunakan XRD, XRF dan SEM. Kristal silika ditemukan pada sampel dengan molaritas 7 M pada pH 1-2. Kemurnian Si tertinggi dihasilkan pada pH 1-2 rata-rata 95,73% dan molaritas NaOH 7 M dengan rata-rata 95,33% dari bahan pasir seberat 4 gram. Berdasarkan hasil SEM teramati partikel-partikel kecil membentuk partikel besar (ber-aglomerasi). Partikel kecil yang tidak ber-aglomerasi teramati berukuran < 100 nm.
Analisis dan Perancangan Kontrol Pencahayaan dalam Ruangan Inayati Nur Saidah; Rohmad Eko Wahyudi Fahad; Aryo Danurwendo; Suyatno Suyatno; Didiek Basuki Rachmat; Yoyok Cahyono
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.912 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.907

Abstract

Telah dilakukan analisis dan perancangan sistem kontrol pencahayaan dalam ruang. Pada penelitian ini sistem yang dirancang mampu mengidentifikasi kuat penerangan dalam ruang serta mempelajari pengaruh posisi sensor terhadap pembacaan iluminasi ruang. Penelitian dilakukan di ruang simulasi yang terletak di jurusan Fisika ruang G-108 dengan ukuran panjang 3,5 m, lebar 3,46 m dan tinggi 2,76 m. Dengan penerangan oleh sumber cahaya alami (sinar matahari) disimulasikan menggunakan lampu halogen dan sensor cahaya (LDR) yang dipasang pada masing-masing dinding. Sistem kontrol yang dirancang disesuaikan dalam beberapa kondisiruang (terang, agak terang, remang-remang, redup dan gelap) dengan memadukan sumber cahaya alami (lampu halogen) dan buatan (lampu TL). Dari hasil penelitian diketahui bahwa sistem yang dirancang mampu memberikan kondisi penerangan ruang yang stabil.
Sensor Ketinggian Air menggunakan Multimode Fiber Coupler Samian Samian; Supadi Supadi
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.703 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.903

Abstract

Deteksi ketinggian air secara kontinyu telah berhasil dilakukan berbasis pada sensor pergeseran menggunakan multimode fiber coupler dengan membran dari bahan polyisoprene sebagai reflektor. Prinsip kerja sensor menggunakan perubahan tekanan hidrostatis akibat perubahan ketinggian air dalam tangki untuk menggeser membran yang diberi bahan reflektor. Pergeseran membran menyebabkan perubahan daya optis berkas balik cahaya pantulan dari membran yang masuk ke kanal sensing fiber coupler. Perubahan daya optis berkas balik terkopel ke kanal deteksi fiber coupler dan terbaca dalam bentuk tegangan keluaran detektor optis. Resolusi ketinggian air yang mempu dideteksi sebesar 1 mm dengan rentang ketinggian 45 mm - 320 mm. Daerah linier dan sensitivias sensor yang dihasilkan masing-masing sebesar 10,4 μV/mm dan 130 mm - 320 mm.
Petunjuk Sistem Perlapisan Bumi Dangkal melalui Analisis Seismogram Bagus Jaya Santosa
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.779 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.908

Abstract

Dalam penelitian ini telah diperbandingkan seismogram observasi dengan kurva waktu tempuh dari sebuah gempa dalam komponen ruang 3 dimensi. Data seismogram berasal dari Hokaido, Jepang yang terjadi pada tanggal 8 Oktober 1997, direkam oleh stasiun pengamat yang terletak di HIA, Propinsi Neimenggu, China. Untuk mengidentifikasikan fase gelombang dalam seismogram digunakan kurva travel time, yang dihitung dengan program TTIMES, yang didasarkan pada sebuah sebuah model bumi elastik, simetri radial dan isotrop, yaitu model bumi IASPEI91. Pada model bumi ini, hingga kedalaman 100 km, bumi diperkirakan mempunyai dua antarmuka, yaitu antarmuka pada kedalaman 20 km antara kulit bumi atas dan bawah, dan pada kedalaman 35 km, dikenal sebagai antarmuka Mohorivicic, sebagai batas antara mantel bumi dengan kulit bumi. Antarmuka kedua bertindak sebagai reflektor gelombang yang sangat kuat. Penelitian ini memberikan petunjuk, bagaimana sebenarnya sistem perlapisan tanah dangkal pada model bumi elastik. Dijumpai diskrepansi yang nyata pada berbagai fase gelombang, yang tidak tertera, baik dalam segmen waktu gelombang ruang langsung dan terpantul, dan segmen waktu gelombang dalam, dimana gelombang diskrepansi tersebut datang pada jendela waktu diantaranya. Ini menunjukkan, bahwa model bumi harus dilengkapi dengan antarmuka pemantul-pemantul dangkal.sistem perlapisan yang lebih halus/tipis juga dinyatakan oleh adanya gejala difraksi pada segmen waktu gelombang langsung. Meskipun jenis gelombang yang digunakan dalam penelitian ini adalah Long Period, namun terbukti dapat menunjukkan resolusi yang sangat peka.

Page 1 of 1 | Total Record : 8